SAMBUTAN

Selamat datang di
http://460033.blogspot.com
SARANA INTERAKTIF BERBAGI! http://460033.blogspot.com sangat mengharap sumbangan berbagai artikel dari para Pembaca yang budiman. Kesempurnaan hanyalah milik-Nya makadariitu http://460033.blogspot.com sangat mengharap kritik dan saran dari Pembaca. Rachmat W. P.

Jumat, 17 April 2009

KAMUS BATAK TOBA - INDONESIA _ A

KAMUS
BATAK TOBA - INDONESIA _ A

A

A, (seruan perasaan kurang sabar dan juga perasaan menghina), ah.

Aba, seruan: ah! oh!

Aba, pangabaabaon, lekas berkembang dan tumbuh dan lekas pula layu, msl eme; sering berubah-ubah pikirannya mengenai orang.

Abad, abad.

Abak, pangabahan, hal mengenai berhasilnya, menjadinya.

Abal, abalan, tempat, tabung untuk menyimpan segala sesuatu; tempat bertemu beramai-ramai, msl huta abalan ni partigatiga, tempat para pedagang saling bertemu; abalabal, tabung kecil dari bambu untuk menyimpan segala sesuatu; mangabalabalhon, memasukkan sesuatu ke dalam tabung seperti itu.

Abang, pangabang, nama tempat dalam sopo Batak, yang terletak disebelah kanan dan kiri jalan masuk.

Abangabang, sej pohon kayu.

Abap, abu halus, yang tinggal sesudah kayu bakar habis terbakar.

Abar, mengembara msl di dalam hutan untuk mengambil kapur barus; begu abar, = begu na masa, hantu yang menyebabkan epidemi.

Abara, bahu, pundak; mangabara, memaafkan (=mangampini),
sebenarnya: membawa di atas pundak; pangabaraan, 1. (bagian) kayu pikulan, 2. buah pisang yang paling atas pada tandan dan yang terbesar.

Abas, mangabas, mengibas, melambai; mangabashon, mengibas, melambaikan msl dengan ekor atau ulos; mate uluna, mangabasi ihurna, kepalanya sudah mati, ekornya masih mengibas-ngibas (seperti dengan ular), dikatakan tentang suatu perkara, yang sebenarnya sudah diselesaikan, tetapi akibatnya masih terasa.

Abat, (= sabat), halangan, aral, rintangan; adong abathu, saya berhalangan, ada halanganku; mangabati, menghalangi, menghambat; pangabati, segala sesuatu yang menghalangi, penghalangi, penghambat.

Abe, mabeabe, bertiup kesana kesini.

Abing, mangabing, memangku; melarikan perempuan dengan kekerasan; abingan, pangkuan, sebenarnya: tempat dimana membawa anak kecil (= ampuan).

Abis, I. mangabis, duduk di bagian depan perahu (solu) sewaktu berlayar dimana raja mengambil tempat. II. pangabis, hubungan kekerabatan yaitu nenek laki-laki dari tulang; pangabis, juga: jatah daging (jambar) yang diperuntukkan untuk dia.

Abit, kain, pakaian; marabit, berpakaian; marabithon, dikenakan pakaian; parabiton, sandang, hal mengenai pakaian; na niabitan, yang ditutup orang: kemaluan; abit ni hata, kata-kata hormat atau penghalus kata-kata karena dirasa kurang sopan kalau terus-terang; parabitan, pinggul pada mana pakaian dapat diikat.

Abor, tanda larangan untuk lewat berupa sepotong kayu atau tolong (gelagah), agar orang tidak pergi kesana; mangabor, melarang masuk, memasang abor di jalan; abor ni hata, ucapan atau larangan halus, peringatan halus.

Abot, = abat.

Abu, sebutan yang kurang sopan untuk isteri, perempuan.

Abuan, kulit jagung atau padi (Angk).

Abul, balas, balasan; mangabul, membalas, menuntut pembalasan; parsinabul, sijalahi abul, pembalas, yang menuntut pembalasan; abul ni, sebagai balas untuk, untuk membalas msl mata do abul ni mata, mata dibalas dengan mata.

Abur, (kata dasar seperti sabur ?); maraburabur, (mengenai air mata) banyak bercucuran; mangaburhon, melemparkan sesuatu, berlengkung, menghamburkan.

Abut, = habut, keruh.

Ada, = adong, tersedia, ada (hanya dalam bentuk ingkar); soada, tidak ada, lih. so I.

Adam, ajal, akhir hidup.

Adang, madangadang, keluyuran, berkeliling-keliling, mengembara, bertualang (= medangedang); mangadang, mengintip, menghadang, menantikan; mangadangi, mengunjungi satu demi satu msl angka huta; paradang-adang, pengembara, pengelana;
paradangadangan, pengembaraan,pelancongan; niadang ni roha, tujuan, maksud yang tersirat; na niadang ni hata, cakupan pembicaraan; mangadangadang-hon, mengelilingkan (msl barang dagangan) kesetiap pedagang atau setiap rumah.

Adang, taradang, tersangka, dicurigai.

Adap, mangadap ari, lih mangalap ari.

Adar, = andar, kelihatan dari kejauhan, tampak jelas; adaran, pelataran, dataran; mangadar, bertempur di pelataran tanpa perlindungan; mangadar hatana, berbicara terus terang tanpa tedeng aling-aling.

Adas, I. mantra yang diucapkan oleh datu; manadas, mencoba semua kemungkinan tetapi tanpa hasil (dikatakan mengenai datu). II. sej rempah.

Adat, adat istiadat, kebiasaan; na so umboto adat, orang yang tidak mengetahui tatakrama adat; tidak tahu sopan santun, yang tidak mengetahui etiket (= ndang maradat).

Ade, = rade, (mengenai senjata): telah berisi dan siap untuk ditembakkan.

Adeade, cacing pita.

Adi, I. ini, (kata penunjuk yang hanya dipakai berhubungan dengan orang); baoa adi, aku, laki-laki ini; boru adi, aku, wanita ini; halak adi, orang yang disana itu. II. maradi, maradian, beristirahat, berhenti; adian, paradianan, tempat perhentian, tempat peristirahatan; adian ni hata, orang yang masih perlu didengar pendapatnya (karena tidak hadir dalam pembicaraan), sebelum suatu keputusan dapat diambil; si anu adian ni hata, si anu penyebab ditundanya pembicaraan, karena ia harus lebih dahulu datang; adian ni hata, artinya juga: pembicaraan yang belum berakhir dan masih perlu dituntaskan nanti.

Ado, madoado, mengembara, ber-kelana; simadoado, pengelana,pengembara.

Adong, ada, berada, tersedia, hadir; adong di ahu, ada padaku; soadadong, ndadong, tidak ada; paradongan, orang berada, kaya; boru ni tataring paradongan, perempuan yang kaya; adongna, seadanya; sinadongan, harta kekayaan, milik; juga sering dipakai sebagai pengantar untuk kalimat bertanya: adong do didok ibana? adakah, betulkah ia mengatakan ?

Adop, I. berhadapan (= dompak) ; di adopan ni, di muka, di hadapan; di adopanmu, di muka-mu, hadapanmu; tu adopan ni,kepada, ke hadapan orang; mar-adophon, terhadap, di muka,di hadapan; msl nunga mardosaahu maradophon damang, sayasudah berdosa terhadap ayahku;adop bohi be, saling berhadapan muka; adopadop, berhadap-hadapan; adopan, potongan da-ging ternak yang diperuntukkan bagi raja seperti kepala, leher dan pinggul; selanjutnya: bea, cukai, upeti, pemberian; siadopan, suami; mang- adop di, bekerja pada se-seorang hingga lunas hutang; mangadopi, menghadiri, menghadapi; paadophon, menyerahkan anak untuk dijadikan pekerja orang; paadopadophon, menghadapkan muka ke; tomboman adopadop, ambang dalam rumah Batak. II. Adop, payudara anak gadis, sedangkan untuk ibu-ibu disebut bagot.

Ados, siadosan, (And) = lae, atau eda.

Adu, I. mangadu, menahan, menyusul, mengejar, menggembalakan ternak; mangadui, menggembalakan banyak ternak atau sering; II. maraduadu, marsiadu, berlomba-lomba; parsiaduan, tempat perlombaan. III. maradu, sampai, sehingga (= rasirasa); maradu mate, sampai mati; maradu loja, hingga capek, letih; maradu miduk, hingga berkumpul makin banyak.

Adui, sana, diseberang sana, menunjukkan jarak lebih jauh; di adui, di sadui, jauh di sana; tu adui, tu sadui, jauh kesana; topot adui, jumpai kesana (untuk mengerjakan sesuatu); basa adui, hari nanti (yang ditentukan untuk berbuat sesuatu); huta adui, kampung yang terletak disana.

Adum, mangadum, memanjar uang kepada seseorang.

Ae, mangae, merasakan, menderita, merasa sakit; diae pogosna, diderita kemiskinannya; marniae, berbaring sakit; parniaean, penderitaan sakit, perasaan sakit; mae, maesa, menderita, merintih kesakitan; marnaenae, menderita sakit. Aek, I, maraek, basah; aek na niinum, kencing, air kemih; aek beu, air limfa; aek tabar, air tawar langsung datang dari sumbernya di hutan; aek anturge, air yang terkumpul di tunggul; martuaek, mengambil air; partuaek, gadis yang mengambil air; partuaehan, tempat pengambilan air; mandabuhon aek, mengalirkan air ke sawah; partutuaek, upacara adat membawa seorang bayi ke sumber air sebagai pendahuluan untuk pemberian nama; antian ni aek, hari ke delapan menurut penanggalan. II. aek = atik; aek beha = atik beha.

Aga, mangaga, mananduk (mengenai kerbau); paagaaga, melawan, memerangi (= paaloalo); mangagahon, menaruh kepercayaan, harap akan.

Agak, agak, kira-kira, kurang lebih; mangagak, menaksir msl umur atau padi; diagak deba, ditimbang dan terdapat terlalu ringan.

Agal, mangagalagal, melingkar, membelit, bergelung (mengenai ular); juga mengenai orang yang marah; juga orang-orang yang berjalan berlenggang-lenggok, yang mirip dengan ular yang bergelung.

Agam, mangagam, memikir, menduga, menyangka; huagam, saya pikir, kusangka; diagam roha, dikira, disangka; bdk tagam.

Agan, agan pe, sungguhpun, walaupun, meskipun, sekalipun; agan so = tagan so.

Aganan, (= tagonan), lebih ba-ik, lebih suka; aganan mate sian mangolu, lebih suka mati daripada hidup.

Agap, mangagap, tertawa terbahak-bahak.

Agar, cantik, manis, bersih, necis; maragaragar, penampilan orang necis dan bersih.

Agaragar, agaragar, gelatine.

Agas, agas, sej nyamuk berkaki panjang.

Agat, pahat tajam yang dipakai menyadap enau untuk mendapat tuak; maragat, mangagati, me-nyadap enau untuk mendapat tu-ak; paragat, penyadap tuak; paragatan, papan, tempat penyadapan; di atasnya duduk penyadap tuak itu; agaton, yang harus disadap yaitu pohon enau.

Age, mangage, mencari segala macam cara untuk menyakiti dan melukai orang; manang beha paageage roham, entah bagaimana tipudayamu untuk menyakiti, melukai saya; diage rohana, dalam batin ia melawan, menentang.

Agi, = anggi; siaginan, nama marga.

Agia, sungguhpun, bahkan, apapun, pun, walaupun, biarpun; agia sada ndang adong, satu pun tidak ada; agia aha, agiaha, salah satu apapun; agia mangido pe ho, ndang olo ahu, juga bila engkau memintanya, saya tidak mau; ndang agia aha, apa saja pun tidak.

Agiaha, = agia aha, lih agia

Agiat, = Anggiat, semoga, kiranya, mudah-mudahan. Agin, siaginon, dunia ini, bumi ini (And).

Ago, mago, menghilang, hilang, berakhir; agoan, kehilangan; agoan raut ibana, dia kehilangan pisau; agoan uhum, keji, kehilangan hukum; agoan hosa, meninggal, mati, putus nyawa; agoago, kehilangan; mangago, merusakkan, mencelakakan, menghancurkan; sipangago, si perusak, si pembinasa, penipu; hinamago, kemalangan, kecelakaan, kesengsaraan; hahamago, kehancuran; marhinamago, menderita kesengsaraan, bahaya; parroha mago, busuk hati, tidak bisa lagi diperbaiki; na magomago, orang melarat, orang miskin; mangago ariari (tingki), membuang-buang waktu; marmagoan, binasa dalam jumlah besar; sibaen na mago, penyebab kemalangan, kerusakan atau kesengsaraan.

Agong, arang kayu; simaragongagong, tanaman merambat.

Agoni, Tenggara, lih anggoni.

Agos, orang sial, pembawa sial, orang yang selalu membawakesulitan untuk orang yang berhubungan dengannya, pada siapa rupanya terkena kutukan.

Aha, kata bertanya: apa? yang mana? manang aha, apa pun? sering dihubungi dengan kata pe: manang aha pe? apa pun; si aha? siapa? menanyakan nama orang; aha bahenon? apa bisa diperbuat? aha so, apa tidak, tidak perlu heran bahwa; msl aha so mabiar ahu? apa tak takut aku? aha i? apa itu ? banyak dipakai bila seorang tidak mengingat nama sesuatu; msl lehon ma aha i, berikanlah apa itu? dalam mana orang yang disapa itu mengetahui apa yang dimaksud; demikian juga: ahanghu, apaku, yang ada padaku, = ugasanku; aham, apamu, yang ada padamu, dsb; parahaan, perpanjangan dari aha, sebenarnya sesuatu yang ada di dalamnya, tetapi juga untuk hal yang dimaksud itu sendiri; maraha, mempunyai sesuatu, yang diketahui oleh orang lain apa yang dimaksud; aha rohana, dia merasa lain, dia tidak setuju dengan itu; umaha (= numeang), sudah sembuh, dikatakan mengenai penyakit; sebutan numeang tidak boleh dipakai supaya roh jahat yang menyebabkan penyakit itu jangan datang kembali.

Ahap, I. mangahap, merasa, merasai, mengalami (badaniah); parniahapon, perasaan, citarasa, peri kehidupan; beha diahap ho? bagaimana perasaanmu ? siahapon, nasib, tanggungan, penderitaan, untung malang. II. hau ahap, sej pohon, yang buahnya sangat disenangi anak-anak; juga: haiahap.

Ahasa, dunia ini, = hasiangan on.

Ahit, = Nahit; paahitahithon bada, menggalakkan perselisihan.

Ahobar, Allah adalah besar pada permulaan tabas di waktu membuat obat-obatan.

Ahon, I. mangahon, membawa, mendatangkan, mengantarkan.II. manahonahoni, membawa makanan ke kuburan orang mati sebagai makanan untuk begunya.

Ahu, orang pertama tunggal: aku, saya, juga: au; manga(h)uhon, menginginkan untuk dirisendiri; pembukaan surat Batak mulai dari ahu: ahu surat tinongos ni si A, aku, surat kiriman si A; ahu on, aku ini, aku yang ada disini; pardiahuan, mereka yang termasuk bilangan seseorang yaitu kaum kerabat atau bawahan.

Ahut, I. mangahuti, mengambil, menarik untuk diri sendiri (mengenai barang-barang kecil); roha pangahution, sikap me-mikirkan diri sendiri, egois-me; na ahut, egoistis, loba.II. mangahut na nirabi, untuk kedua kalinya membakar hutan yang sudah ditebang untuk membersihkan tanah dengan sebaik mungkin; marnipi di ahuton, bermimpi sesudah pekerjaan membakar sudah selesai yaitu terlambat datang.

Ai, I. kata perangkai: oleh sebab, karena. II. pembuka kalimat tanya: ai aha do na masa? sebenarnya apa yang terjadi?

Aik, = atik, aik beha, = atik beha, dsb.

Ail, mailail, tagihan piutang yang tak terbayar.

Aili, celeng, babi hutan.

Ain, mangain, mengangkat seseorang menjadi anak sendiri msl oleh keluarga yang tidak punya anak; anak niain, anak angkat; mangain dongan, mencari kawan sekutu di waktu perang.

Aing, I.= aning II, bukan? tak benarkah? baikkah? ya kan ? II. marsiaing, memegang sesua-tu sambil bergantung.

Air, air ni bulu, ujung tunas bambu, panjang dan lengkung di bagian atas.

Ais, I. maisais, bergoyang, goyah. II. puting susu babi, P.B: ais ma di babi, mundala ma di horbo; tarpasiat ma ariari, molo adong lagu jumolo, 'ais' puting susu babi, 'mundala' puting susu kerbau, oleh karena saya telah membuat baik terhadapmu dulu, adalah lebih parah lagi bila engkau harus kukutuk.

Ait, mangaithon, menarik sesuatu pada dirinya, mengambil sesuatu untuk dirinya; diaithon hata i tu ibana, disesuaikan kata itu kepada dirinya sendiri, dihubungkannya kata itu kepada dirinya sendiri.

Ajak, ajakajak lubuk, tindakan tanpa pemikiran yang matang. Dikatakan tentang seorang yang terlampau cepat bertindak msl cepat menyerang musuh, tetapi cepat pula lari.

Ajal, ajal, akhir hidup; ro ajalna, sudah tiba ajalnya.

Ajar, = poda; mangajari, mengajar; mangajarhon, mengajarkan; marsiajar, belajar; di-parsiajari, dipelajari; parsiajaran, pelajaran, sesuatu yang diperlukan untuk belajar, msl buku parsiajaran, buku pe-lajaran; parsiajaran, suatu yang dapat dipelajari; hurang ajar, kurang ajar; hona ajar, diajar; pangajarion, pengajaran, cara mengajarkan; pangajari, pengajar, guru. Aji, racun, ramuan obat yang diberikan kepada musuh secara tersembunyi; mandabu aji, mengenakan racun kepada seseorang; manulak aji, mencoba menangkal dan membalas guna-guna kepada pihak lain; ajiajian, sihir, jampi-jampi, ramu-ramuan; aji donda, = tunggal pana-luan; siaji teas, penangkalsantet yang diselipkan pada ikat pinggang; aji turtur lihturtur I; pangajian, keahlian, kepandaian; olat ni i pangajianmu, sampai disitulah kepandaianmu atau ilmumu, yaitu disini berakhirlah sudah pengetahuanmu.

Ajihihir, ajihihiron, menderita suatu penyakit sampai gigi rapuh (aji ni na marhihir) lih hihir.

Ajiringan, sej tikus yang kecil.

Ajo, majoajo, (mengenai air) dalam; lintong majoajo, kolam yang dalam .

Ajuk, mangajuk, menipu, berbohong.

Ajul, mangajulhon, menaruh ke-percayaan pada......

Ak, kelangkang (anggota ba-dan); ak ni dolok, punggung gunung; siganjang ak, suatu sebutan untuk ular (untuk menghindari memakai kata biasa ulok).

Ala, I. alasan, sebab; dia alana, apa sebabnya? kenapa? dia alana umbahen, apa sebabnya maka, apa sebabnya hingga, kenapa? mengapa? ala ni, lantaran, sebab, karena; ala ni aha, kenapa, karena apa ? ala ni ni, karena itu, sebab itu; ndang adong alana, soada alana, tanpa sebab; on do alana umbaen, inilah sebabnya maka (hingga); marala, beralasan, bersebab; manungkun ala, menanyakan sebabnya atau alasan; ala, sebab, karena; siala = ala; sialabane, tanda jual tanah secara menetap, berupa uang yang diberikan kepada penghulu, lurah, atau kepala kampung oleh sipenjual. II. mangalai, mangalaalai, menghalau. III. mangala dengke, menangkap ikan dengan jalan mengalirkan airnya; tali ala, tali pada mana seberkas rumput dan dahan-dahan diikat dan kemudian dipasang di atas air untuk menghalaukan ikan; ala-an, cara menangkap ikan seperti itu; P.B.: laos marulu do alaan, menangkap ikan perlu seorang pemimpin, tiap pekerjaan memerlukan pimpinan; siala, tanda 'o' pada tulisan Batak. IV. siala gundi, nama pohon yang besar yang kayunya dipakai untuk bangunan.

Alai, tetapi, akan tetapi, na-mun, namun demikian.

Alal, malal, lemas tidak bertenaga karena lapar; sialal, sej amporik, burung sawah.

Alaman, halaman rumah, pekarangan jalan kampung; alaman na marampang na marjual, sebutan yang lebih terhormat untuk alaman.

Alamat, yang memberitahu, yang mengabarkan, yang menyampaikan; alamat ni surat, alamat surat; alamat ni roha, pancaindera (yang memberitahukan sesuatu kepada roha); maralamat, meramalkan dengan memakai sihir; paralamat, ahli meramal, peramal baik tidaknya hari-hari, paranormal; alamat pandang torus, paranormal, sanggup melihat alam gaib, bisa meramal sesuatu, orang yang waskita.

Alang, tidak sampai, tanggung, kurang sedikit, tidak cukup; alang garar, tanggung untuk pembayarnya; alang ulaon, pekerjaan belum selesai; alang bogashu, gantung pekerjaanku; yang sedang saya kerjakan belum selesai; alang dua, lobi sada, untuk dua buah tidak cukup, untuk satu buah terlalu banyak; sialangalang, tidak cukup untuk dijadikannya tetapi terlalu besar untuk dijadikan satu msl pekerjaan kayu; horbo sialangalang, kerbau yang tanggung untuk dipotong tetapi terlalu kecil untuk bekerja; alang roha, khawatir, ragu-ragu, tidak mempunyai keberanian untuk sesuatu, segan, tidak tega.

Alap I, mangalap, mengambil; menjemput; mangalapi, memanggil, menjemput; mangalap ari (= mangadap ari), mengundang teman-teman untuk bekerja yang kemudian untuk itu harus dibantu pula, sebenarnya: meminjam harinya, tenaganya; aron, silih berganti mengerjakan sawah secara bergotong royong; sialap manaruhon, tukang adu, pengadu, penggunjing;pangalap boru, pihak atau marga pengambil mempelai perempuan (sesuai dengan hukum adat); pangalapan gogo, tempat atau daya upaya mengambil kekuatan; holong mangalap holong, cinta kasih menimbulkan, menerbitkan cinta kasih pula; masialapan roha ma hamu, saling menahan dirilah kamu, pakailah akal budi masing-masing (dikatakan kepada orang yang berkelahi). II. alap pamereng, menjuling karena kedengkian. III. malapalap, berunggun, mau mati mengenai api.

Alas,na boru alas, dewa yang padanya dipanjatkan doa.

Alat, mangalat, melihat ke- sekelilingnya, mengamati, memata-matai, memperhatikan; a-lat matana, matanya sigap msl dikatakan tentang anjing yang mengharapkan mendapat sesuatu; mangalathon, mangalatalati, mengamat-amati, memperhatikan seseorang, mengawasi; alat ro-hana, waswas, waspada, takut barangnya diambil orang; alatan, pertanda, wahyu; maralatan, melihat dalam khayalan, mendapat wahyu; paralatan, o-rang yang pandai tenung; pera-mal; alaman paralatan, halamanatau tempat dimana diadakan horja.

Albak, lempeng bersegi empat yang dipakai untuk membangun tembok tanah, tanah bata.

Albang, mangalbang, memukul, lih talbang.

Albas, tersentuh, tersenggol sesuatu msl kain; mangalbas, menyenggol sesuatu, bergerak ke suatu tempat.

Albing, malbingalbing, tergantung-gantung.

Albuk, sialbukalbuhi, lambung yang lunak pada tubuh manusia atau binatang.
Ale, hai, sebuah interjeksi yang selain berdiri sendiri juga di muka vocativus; ale dongan, hai kawan-kawan; ale amang, ah bapa, hai ayah; ale,(juga seruan keheranan) oo, ha!

Aleale, kawan, teman karib, sahabat; maraleale, bersahabat; maralealehon, mempunyai seorang sebagai sahabat; ale-ale ni daging, dalam arti sem-bunyi, penyakit yang ringan dan tidak berarti.

Alemu, ilmu, pengetahuan yang mengerti ilmu sihir dan berbagai-bagai hal gaib msl tidak dapat dilukai, untuk menjadi kebal;maralemu, melakukan pengetahuan seperti itu; marguru alemu, mempelajari pengetahuan seperti itu.

Algip, malgipalgip, mendahak mengenai orang yang menunggu ajalnya; mangalgip, menelan sesuatu.

Algup, mangalgup, menelan bulat-bulat, lih algip.

Alhe, malhe, kempis mengenai perut.

Alhot, getah pohon kayu, yang menjadi bahan pengental susu; malhot, kental, mengental (susu, minyak makan dan cairan lain); mangalhoti, mengentalkan; na nialhotan, yang dikentalkan, susu kental, yang lebih digemari daripada susu manis.

Ali, I. = singkat, ganti, tukar; ali ni, pengganti dari, balasan dari; (=singkat ni); mangalii, mengganti; mangalihon, membalas sesuatu. II.ali, petaka, kesusahan, nasib buruk, kesengsaraan; maliali, merasa sangat menderita, karena nasib buruk temannya; maliali di handang, sangat miskin, hidup melarat.

Aliang, lingkaran leher babi yang dipotong.

Aliklo, manusia harimau.

Alim, sej pohon yang kulitnya dibuat buku kuno Batak yang disebut 'pustaha'.

Alimos, sekilas, hanya sekejap saja kelihatan; maralimos, menghilang cepat-cepat, melintas sekejap.

Alimot, ndang huboto alimot ni i, hal itu sama sekali tidak saya mengetahui; ndang huida alimot ni i, aku tak melihat suatupun.

Aling, sindiran, tuduhan terselubung, insinuasi; mangalingi, menyindir seseorang, melancarkan tuduhan keji terhadap seseorang.

Alis I. mangalis, mengikis dengan pisau; pangalis, pisau pengikis. II. sepotong kayu yang runcing, yang diunjamkan dalam tanah untuk melindungi diri terhadap musuh atau pencuri; jojoran na nialis, kawat berduri.

Alit, dililitkan, lingkar; mangalit, berputar, melingkar, melilit; mangalithon, melilitkan, mengenakan msl kain, sa- rung, baju; taralit, keseleo,terkilir; taralit pat, kakinya terbelit; juga: terikat, sehingga tidak bisa berge- rak lagi; pangalit ni hata, pembelitan kata, sindiran; pangalit = dila, lidah hewan; alit hatam, berbelit kata-katamu; alit dalan, jalan yang memutar, tidak lurus.

Aljuk, mangaljuk, melompat ke atas (mengenai ikan).

Allam, bersifat merendahkan, cacian, penghinaan, pelecehan; allammu do i, itu merupakan penghinaan pada saya; allamna, penghinaannya, dengkinya.

Allang, mangallang, makan, memakan (dikatakan tentang orang dan binatang); siallangon, yang bisa dimakan; mangallang gana, menelan sumpah, mengganggap enteng yaitu bersumpah palsu; siallang gana, orang yang bersumpah palsu; masiallangan, saling memakan, bertengkar, menipu; api na ma-ngallang, api yang menghabiskannya.

Allo, mangalloalloi, ikut- ikutan, msl ikut menyanyi padahal belum dapat melakukannya dengan baik.

Allom, mangallom = manumpol.

Alluk, mallukalluk, bergerak kian kemari, mengerakkan badan naik turun; mengenai kuda yang membuat penunggangnya sakit; juga: mengenai barang yang dipikul; marhahalluk, terkial-kial tertawa.

Allung, lih hallung.

Almis, mangalmis, memotong se-dikit, memotong beberapa saya-tan.

Alnge, mangalnge, mengunyah dengan lambat.

Alngit, sej pohon hutan, yang kulitnya berbau keras dan busuk.

Alo, lawan, musuh (lawan: dongan,) mangalo, melawan, menentang, memerangi, bermusuhan; pangalo, lawan, musuh; maralo, berlawanan, bermusuhan, bertentangan; maralohon, melawan, berlawanan dengan, juga: sebagai kata depan: bertentangan dengan; paraloan, perlawanan, pertempuran; pangalo, senjata pertempuran; pangaloan, tempat perlawanan, nama daerah; masialoan, saling berlawanan; aloalo, saingan, yang kekuatannya seimbang; aloangin, sokong, siku penunjang pada tiang dan balok yang menahan angin atau goncangan.

Alo, mangaloalo, = manomunomu (tomu) (Angk).

Aloban, sej pohon kayu yang kayunya dipakai untuk bahan bangunan rumah.

Alogo, angin; hona alogo, terjebak, tersergap angin; paralogoan, tempat banyak angin; alogo laut, angin laut; alogo dolok, angin gunung; alogo musim, angin musim; dari alogo, ular dari yang cepat melompat bila terancam.

Aloi, = oloi, kata seru mengakhiri sebuah doa mantera masa dulu, berkenankanlah! Dan hanya berhubungan dengan: aloi ompung, berkenankanlah kami hai nenek (bdk "amen" pada o-rang kristen).

Along, alongalong, sej ende (di Angk).

Alop,mangalopalopi, memohon dengan hormat msl kepada raja atau begu.

Alos, mangalosi, melayukan, dijadikan layu; malos, layu, mengenai tumbuh-tumbuhan.

Alpas, = albas, disenggol, disentuh, bergerak kesini kesana.

Alpis, perutnya kempis msl dari tubuh wanita yang tidak hamil lagi.

Altong, I. sej laba-laba yang bersarang di bawah tanah. II. maraltong, mulai masak mengenai buah-buahan.

Alu,mangalualu, mengadu, mengadukan sesuatu, menyampaikan keluhan, menggugat; mangaluhon, mengadukan (tu) kepada seseorang; alualu, pengaduan; pangalualuan, tempat atau orang untuk mengadu, pengayom, penasehat yang bijak, penolong, tempat minta perlindungan; marpangalualuan tu, mengadukan pengaduan kepada; pangalualuan so sungkunon, seorang pengadu yang suka menyampaikan sesuatu, tidak usah ditanya-tanya.

Aluk, I. mangaluhi, menyodorkan sesuatu, tetapi tidak jadi diberikan. II. aluhon, menderita kekurangan karena tidak mau bekerja.

Alum, I. alum ni ate, kesenangan, merasa puas. II. alumalum, sej rumput untuk makanan ternak, juga dipakai melawan gatal-gatal pada kulit (kudis). Alun, ombak (kecil).

Alus, jawab, jawaban; mangalusi, menjawab; pangalusion, paraluson, cara menjawab baik; mangalushon, menjawabkan; ingkon alusanmu ahu, mesti kau jawab aku.

Alut, mangalutaluti = mangurut II, mengurut, memijit.

Ama, ayah, bapak, tetapi juga saudara ayah yang laki-laki disebut demikian, semua sanak saudara pihak ayah kira-kira seumur dengan dia; amaama, semua yang disebut ayah; saama, seayah; nasida na saama, mereka yang seayah; marama, berayah; marama tu si A, berbapak kepada si A; dongan saama, bersaudara; amang, vocativus: o pak, o bapak!; amang tua, abang ayah; amang uda, adik ayah; amang boru, suami saudara ayah perempuan; haamaon, hal ayah, kebapaan; paramaon, yang dianggap ayah, hubungan anak dengan bapanya; siparamaon, yang berhak dipanggil ama dalam sistem kekerabatan kecuali ayah kandung;diparamangamang, dipersuamikan secara gelap; masiamangamang, memanggil "amang" di belakang seorang laki-laki mengenai seorang perempuan jalang; ama painundun, bapa pengayom, dianggap bapa karena berjasa, (lih tundun); ama panoroni, bapa tiri; Ama ni A, gelar seorang yang diambil dari nama anak sulung; ama ni Pintor, pak Pintor; maramaniaha, sudah menjadi ayah, lalu dapat gelar dari nama anak sulungnya; amanta, bapa kita; amantamuna, amanta hamu, ayah kalian; amam, bapak kau (agak kasar); mangamai, mewakili sebagai bapak, menjadi wali; pardiamaon, tanda dengan mana orang mengenal ayahnya; amangmu, bapak kamu (lebih halus).

Amak, tikar yang dianyam dari kercut; amakamak, lapisan jerami alas bulir padi di sawah waktu panen, lapisan bawah dari atap ijuk; mangamakamak, mengembangkan jerami sebagai tikar; siamak pandan = goligoli (And).

Amal, mangamal, mengkhayalkan sesuatu msl memikirkan suatu rencana, merencanakan, meramal; mangamal bisa, membinasakan bisa ular dengan ilmu gaib.

Amang, lih ama.

Amas, lih omas.

Amba, tamba; mangambahon, = manambahon, menambahkan; mangambai, idem.

Ambal, mambal, mambalambal, oleng-oleng, berayun, terhuyung-huyung; ambalambal, un-taian, jungkatan, ayunan; ma-ngambalhon, mengunggitkan, me-ngayunkan, menggoyangkan; me-ngalihkan (hata) pembicaraan kepada sesuatu yang lain; mangambalambalhon, memperpanjang msl perkara atau perkawinan seorang perempuan; ambal alus, tidak tepat jawaban; ambal mata, salah lihat, tidak melihat dengan tepat; mambal gogo, tenaga berkurang.

Ambalang, ali-ali, ketapel ayun; mangambalang, mengali-ali, melempar atau menembak dengan ali-ali; ambalangan, ali-ali; mangambalanghon, mengali-alikan; marambalang ha-ta, berserakan dimana-mana, tidak logis berbicara, tidak menentu yaitu percuma; lih ba-lang.

Ambalungan, renteng ni ambalungan, telur ayam.

Amban, tali pangamban, tali untuk pengikat sesuatu.

Ambang I. mangambang, mengira, menyangka, menduga; huambang, kusangka, kukira. II. mangambangi, menyembelih lembu; pa- ngambangion, perjamuan dengandaging lembu. III. ambangm-bang, kurban sajian, yang di-gantung di rumah Batak.

Ambar, kolam (alamiah atau buatan); ambarambar, kolam kecil.

Ambargo, sej tanaman yang menyerupai suhat.

Ambaroba, burung kecil sej merpati.

Ambasang, embacang (sej mangga).

Ambat,mangambat, mencegat, menghalangi, melintang, meng-hadang; tarambat, terhambat;ambatabat, penghalang; ambat, bersifat menghalang, melintang; ambatan, warung tuak di tepi jalan untuk istirahat, dangau di danau untuk nelayan menangkap ikan; niambat ni sahit, terhalang oleh penyakit.

Ambe, mangambe, mengayunkan tangan sewaktu berjalan; pangambe, pelambai, cara mengayunkan lengan, lambaian; P.B.: ndang tarpasuman pangambe ni paronan, ndang tarpasuman na binahen ni dongan, tak tertirukan lambaian orang belanja, tak tertirukan perbuatan kawan sesama, membuat sesuatu persis sama adalah mustahil; mangambehon siboanon, membawa barang kecil hal mana hanya mungkin bila yang dibawa itu enteng; mangambehon hata, meneruskan kabar, menyampaikan perkataan kepada orang lain; pangambe ni hata, = lapik ni hata, kiasan kata; boru mangambe, gadis murahan, tidak pakai mahar, dikawini karena cacat, atau kusta atau gadis yang langsung pergi ke rumah laki-laki.

Ambi, panambi, sesuatu yang ditambahkan, sepotong kain yang dipasang tukang jahit di bagian atas celana, kalau ia di bawah terlalu pendek; papan kecil yang ditarok di tepi solu; sesuatu yang dipasang pada sopo untuk memperbesarnya.

Ambil, I. memperdulikan, mengindahkan, memuliakan, meng-hargai; ndang diambil be ahunanggo saimput ni bisa, sebun-tut ulat pun aku tak diperdu-likannya lagi. II. mangambilhon, membawa, mengajak orangke pesta atau pergi bertamu. III. ambilambil, tanaman sa-yur.

Ambila, = begu, hantu jahat, roh jahat.

Ambir, ambirambir, gelambir pada leher lembu, lipatan kulit leher lembu yang tergantung-gantung; mambirambir, go- yah, ungkangangkit, bergantung terkelepai; mambir dengdeng, daging itu tidak kuat lagi, artinya: sudah tua sekali; mambir dengdeng, sungkot gogo, tua bangka, tua renta, kehabisan tenaga karena tua.

Ambit, marambit, menggendong anak di depan; mangambit, menggendong; pangambit, kain gendongan; na niambit ni hu-ta, orang yang berada dalam perlindungan desa; niambit ni raja, terlindung, terayomi o-leh raja.

Ambitan = tanggurung, (And).

Ambol, na so marambolambol, yang tidak ada bandingannya, tidak ada taranya.

Ambolas, hujan es; udan ambolas, hujan es; ambolas batu, hujan es yang butir-butirnya seperti batu keras; ambolas eme, hujan es yang butir-butirnya putih kecil.

Ambolong = bolong, terbuang; mangambolonghon, membuangkan; marambolongan, berceceran, terbuang-buang dimana-mana da-lam jumlah banyak; siambolong,
apa yang dianggap tidak ber-harga, ampas, sampah masyarakat msl isteri kedua, juga benda-benda.

Amborgo, dingin; amborgoon, kedinginan, lih borgo.

Ambor, amborion, = ombunombunon.

Ambu, ambuambu ni juhut, bumbu masakan msl garam, bawang; ambuambuan, sej lauk pauk yang dibuat dari harambir.

Ambuang, marambuang, meraung, menggerung mengenai anjing.

Ambubu = sambubu, ubun-ubun. Ambung, mudah, enteng, ringan; mangambunghon, menerjunkan se-seorang sambil memegang tangannya.

Ambur, mambur, menghilang, hilang; P.B.: langkitang gabe hapur, na hinilang gabe mambur, siput air jadi kapur, yang didapat secara tidak adil akan hilang lenyap; mangambur, melompat; mangamburambur, melonjak-lonjak, melompat-lompat; mangamburhon, membuang-buang, memboroskan.

Amburat = amburet.

Ambure, mangamburehon, (dipangamburehon), memboroskan, mengaburkan.

Amburet, = amburuk, dubur.

Amburget = amburuk.

Amburhom, sej merpati yang besar.

Amburhung, sej penyakit ayam (yang gemetaran selalu duduk berdiam); amburhungon, kena penyakit ini.

Amburuk, kata halus untuk pantat, dubur.

Amin, I. mangamin, memaafkan orang, membela, mendukung; ma-siaminaminan, saling menyokong, saling mendukung; masiaminaminan songon lampak ni ga-ol, saling menyokong seperti halnya dengan kulit batang pisang. II. mangamini, menata dengan halus dan cermat (tentang pakaian, benda-benda). III. amin, amen, amin.

Amis, lapisan kayu yang dibawah kulit, gubal.

Amo, mangamoamo, memperlakukan, memegang dengan hati-hati (benda-benda yang dapat pecah belah).

Amot, mangamoti, melindungi tondi ladang; niamotan, buah pertama ( = patumonaan, lih mona).

Ampal, = ambal; ampal tu jae, ampal tu julu songon hotuk ni aili, berguncang-guncang hilir mudik seperti ketuk-ketuk pengusir babi hutan: dikatakan tentang orang yang dihalau kemana-mana dan tidak dapat ketenangan; mangampalampal, tidak berkaitan, tidak ada hubungan satu sama lain.

Ampang, bakul yang dianyam di bawah, berbentuk empat segi dan di atas bundar, juga dipakai sebagai takaran beras atau padi; parampangan, bakul besar dimana di dalamnya disimpan bakul-bakul kecil; na marampang na marjual, = na marpatik na maruhum, seseorang yang memakai takaran dengan baik dan jujur, menimbang secara adil dan punya undang-undang dan hukum keadilan; mangihut di ampang, berlangsungnya per-kawinan seorang gadis hanya dengan membawa bakul makanan buat pihak mertuanya, karena mahar (mas kawin) sudah beres sebelumya; marmanuk di ampang, meramalkan masa depan berdasarkan letak badan ayam yang lehernya dipotong segera ditutup dengan "ampang" (tentang dukun); parampang ni luat, bagian dari pekan yang dikhususkan bagi sesuatu daerah untuk menyimpan barang mereka; P.B.: sadampang gogo, sanjomput tua, tenaga satu ampang banyaknya, keuntungan hanya sejemput, kerja mati-matian, hasil minim; manghunti ampang, mempe- lai baru, yang pertama kali membawa makanan kepada mertuanya; suhi ni ampang na opat, sudut bakul nan empat, sebagai lambang empat fungsional penerima mas kawin pada adat menikahkan puteri empat; kerabat yang paling utama, dalam hal ini diingat kepada ampang yang ditutupkan datu pada ayam sembilahan itu, bila ayam itu menggelepar sampai keranjang jatuh, artinya celaka. Oleh karena itu keempat sudut keranjang harus diperberat.

Ampangampang, sej rumput; simarampangampang, idem.

Ampapaga, sej tanaman merambat.

Ampapaluan, = papaluan.

Ampar, mampar, tersebar, terserak-serak (ternak, manusia, benda, desa, d.l.l); mampar roha, lalai, lengah; mangamparhon, menghamburkan; mangamparhon hata, membentangkan perkara, mengumumkan; mangamparhon hepeng, menghambur-ham-burkan uang, memboroskan uang; mangampar ruji, mengocok kembali lidi ijuk sesudah selesai perhitungan (dengan lidi ijuk tadinya).

Ampara, saudara dalam arti luas, kawan semarga.

Amparan, sej tikar lebar (amak)

Ampe, diangkat, terletak di atas sesuatu, diletakkan; mampe, idem; mangampehon, meletakkan di atas sesuatu msl pundak, meja; pampe, diangkat, dinobatkan, msl dikatakan tentang seorang raja: pampe gabe raja, diangkat menjadi raja; pampe di roha, hafal, dipelajari luar kepala, melekat dalam pikiran; ampe di sambubu,peak di abara, terangkat ke ubun-ubun, terletak pada bahu, dikatakan tentang penderitaan yang tidak bisa dihindari.

Ampere, maramperean, tersebar mengenai ternak.

Ampihampik, tas, pundi-pundi dari kulit.

Ampilalas, taoar siampilalas, bentuk taoar tertentu yang diberikan kepada penawar sihir.

Ampilas,angin puting beliung yang keras.

Ampin, I. mangampini, membela seseorang, memaafkan, melindungi; pangampinion, pembelaan; jolma ampinan, orang yang terus dibela oleh kawan-kawannya karena kejelekannya tidak diketahui atau tidak dipercayai. II. mangampin, menggulung tenunan, agar terjangkau tangan penenun; saampin, segulung tenunan, panjangnya sepenenunan.

Ampipira, sej semak belukar.

Ampir, mangampir, kesemutan, semut-semutan (kaki, tangan); pangampirhon, merasakan khasiat (dari obat); lih hampir.

Ampit, serasi, selaras, cocok; ampit boruboru i tu anak i, gadis itu cocok dengan lajang itu; ampit bonang tu itom, benangnya serasi dengan warna nila itu.

Ampitampit, tas dari kulit lembu atau kulit kambing.

Ampodi, tikus besar di bawah rumpun bambu.

Ampolas, daun-daun yang dipakai mengilapkan, melicinkan kayu; juga: alat pengamplas; kayu untuk mengupam; mangampolas, mengupam, mengamplas, menggosok agar licin.

Ampolu, sej pohon kayu yang buahnya dapat dimakan.

Amporik, burung sawah; amporik silopak, burung perik yang kepalanya berwarna putih; amporik silolom, burung perik yang berwarna hitam; amporik sijirit, sej burung perik yang lain.

Amporotan, ada sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan (tulang ikan); lih porot.

Ampot, I. kain, pakaian camping untuk anak-anak, = siantal. II. mangampot, mengikat; tali pangampot, tali untuk mengikat sesuatu; ampot ni hail, tali kail,tali pancing.

Ampu, mangampu, = mangabing, memangku; kiasan: mengambil tanggungjawab orang lain, menjamin; msl seorang raja yang menjamini bawahannya; mangampu hasuhuton, mengambil tanggung jawab dan pimpinan seperti sering dilakukan msl seorang raja untuk rakyatnya; ampuan, pangkuan, haribaan; mungkin kata parompuan berasal dari kata parampuan, perempuan, wanita, harf yang mempunyai pangkuan; marpangampu, mempunyai penjamin; mangampu gana, sebagai pengganti orang lain msl untuk seorang bawahan bersumpah.

Ampuan, lih. ampu.

Ampudan, lih ampudang, anak laki-laki yang bungsu, termuda; damang siampudan, adik laki-laki yang bungsu dari nenek laki-laki saya; sian pudian (siampudan), yang lahir terakhir, anak bungsu.

Ampun, ampun, maaf; mangido ampun, meminta maaf, ampun; mangampun, mengaku telah bertobat, minta diampuni; pangampunan, pengampunan, maaf.

Ampuna, (dari na dan ampuna), pemilik, yang empunya, kepunyaan; ahu do nampunasa, aku yang empunya itu (bila objek diketahui); marnampuna, ada yang mempunyainya.

Ampung, mangampung, melompat untuk menerkam (harimau); pangampungon, kepandaian melompat terutama karena kekuatan dalam ilmu gaib, (alemu).

Amudi, setir, kemudi; mangamudi, menyetir, mengemudi; pangamudi, juara mudi, pengemudi, juru mudi; mangamudihon, mengemudikan kapal, menjalankan, memutar kemudi.

Amun, siamun, kanan; lih hamun.

An, kata penunjuk: itu (ditempatkan di belakang kata benda); dolok an, gunung itu, gunung sana. Ana, mangana, menunggu sesuatu, mengintai, melihat-lihat; manganaana, mengawasi sesuatu untuk diambil atau dijaga; manganahon, mengawasi, mengamati seseorang.

Anaha, vocativus dari anak, hai ananda, anakku!

Anak, anak laki-laki, anak jantan, anak saudara laki-laki, anak dari semua orang semarga yang kira-kira seumur; bunga uang; maranak, beranak, berbunga; paranahon, hubungan bapak terhadap anak; anak mata, laki-laki merdeka (balik: hatoban); anak gajian, orang yang digaji bekerja; anak singkola, murid, siswa; anak parau, awak kapal; anak dagang, orang asing; orang yang berasal dari wilayah lain; anak somang, anak semang, kenek, pelayan; anak hinsu, anak kunci; anak baju, kemeja; anak gampang, anak pelacur; anak ni tangan, kelingking tangan; anak ni pat, kelingking kaki; anak ni mata, biji mata, orang yang menjauhkan diri dari teman-temannya, yang memilih jalannya sendiri; anak ni hau, tunas; anak ni gaol, tunas pisang; anak ni bodil, peluru; anak ni surat, tanda-tanda bantu buat tulisan Batak; anak ni hepeng, bunga uang;anak ni manuk, anak ayam; anak ni tangga, anak tangga; anak ni hau api, anak korek api; anak ni lombu, anak lembu; anak ni gordang, genderang yang terkecil; manganahi, paanakhon, membungakan duit; (i)anakkon, anak putera atau puteri; anak-anak, yang kecil, juga: batang kursi tenung; bondar anakanak, tali air kecil. Anang, manganang, mengasami, mengasini, msl ikan.

Andaliman, tanaman cabai yang tumbuh di hutan.

Andalu, alu, kayu bulat panjang alat penumbuk padi; gas andalu, dikatakan tentang air mengalir sebegitu hebatnya hingga alu-alu kincir patah; manuk langkalangku andalu, tentang ayam kecil: begitu besarnya, sehingga bisa melangkahi alu.

Andang, mangandang, lih handang.

Andap, terbuka, jelas, lih tandap.

Andar, jelas kelihatan, tidak tersembunyi, transparan.

Andarahasi, tolahan andarahasi, pada ayam ramalan, pembuluh darah pada ayam jantan, suatu pertanda jelas.

Andarasi, sej semak.

Andarau, sej pohon kayu.

Ande, mangandehon hata, menyampaikan perkataan, menyambung pembicaraan.

Andigan, kata tanya: kapan, bilamana (menanyakan sesuatu yang akan terjadi); nandigan, kapan (sudah) (menanyakan se-suatu yang sudah terjadi); an-digan ni andigan, pernah, de-ngan memakai napi: tidak per-nah.
Andihit, sej pohon yang buahnya bisa dimakan.

Andilo, sej rumput. Andohot = andihit.

Andokandok, lih tandok.

Andolok, sej puyuh.

Andor, kata umum untuk tumbuhan menjalar, terlebih dikatakan sebagai pengganti gadong;andor hoda, caprifolium.

Andora, dada; P.B: mida rupa ndang tinanda roha; aha ma tandaon, dihuphupi andora, rupanya bisa dilihat, hatinya tidak; betapa tidak karena ditutupi dada.

Andorang, sedang, selama, semasa, selagi, sepanjang; andorang so, sebelum; andorang i, saat itu, di waktu itu.

Andos, (lih tandos), mangandos tu, bersandar kepada seseorang, bergantung pada seseorang; andos torang, menjelang pagi; andos potang, menjelang petang; andos mangan, menjelang waktu makan; mangandoshon, menyampaikan, melaporkan sesuatu; pangandosan, tempat atau instansi dimana bisa melaporkan sesuatu.

Andu, mahiandu, tinggal dan makan di rumah orang sambil bekerja sebagai pengganti bi-aya hidupnya.

Anduhur, tekukur, titiran; P.B.: turtu ninna anduhur, tio ninna lote; hata nauli i unang muba, unang mose,"turtu" su-ara tekukur, anduhur "tio" su-ara puyuh, semua kata-kata yang bagus kiranya tak meleset takkan luput.

Andul, luar biasa, jauh perbedaannya, lain, jauh lebih; andul hinauli ni dolidoli on, istimewa cakepnya perjaka ini; selanjutnya juga: sangat jauh, banyak (pada komparatif) andul umbalga, jauh lebih besar. II. mangandulhon, mengalihkan.

Andulpak, sej pohon kayu yang arangnya dapat dipakai sebagai mesiu untuk bedil.

Andung, ratap tangis, tangis terhadap seseorang yang meninggal (berirama dan bersyair), dipakai kata-kata tersendiri; hata andung, ungkapan-ungkapan tersembunyi; mangandung, melakukan ratapan tangis waktu orang mati; mangandungi, mengaduh mengenai seorang yang meninggal; meratapi; mangandunghon, meratapkan, mengaduh tentang sesuatu.

Andurabi, penyakit payudara perempuan.

Anduri, nyiru, tampi yang dianyam; marbalikbalik anduri, mudah berubah pendirian seperti nyiru gampang diputar.

Andurian, landak; lih duri.

Ane, aneane, manuk aneane, ayam yang mulai bertelur.

Angat, I. tipu, muslihat, akal untuk mendapat keuntungan untuk diri sendiri; mangangati, memperdaya, memperoleh lebih banyak keuntungan dengan jalan tipu muslihat; parangat, orang licik, suka memperdaya, suka merugikan orang lain untuk keuntungan pribadi. II. umangat, lebih baik.

Angga, I. Antian ni angga, hari ke-22 pada penanggalan. II. angga roha, berang, risih, tak sampai hati, kalau orang lain mempunyai sesuatu.

Anggap = gansi; anggaphu do nuaeng, giliranku sekarang.

Anggara, hari ke-3 pada penanggalan; anggara sampulu, hari ke-10 pada penanggalan.

Anggi, adik laki-laki atau perempuan, (laki-laki hanya memanggil adiknya sebagai anggi, demikian juga perempuan memanggil adiknya yang perempuan sebagai anggi; tetapi seorang saudara laki-laki memanggil saudaranya perempuan sebagai iboto (ito), demikian juga saudara perempuan memanggil saudaranya laki-laki sebagai iboto, ito;hahaanggi, hahanggi, saudara laki-laki yang lebih tua atau yang lebih muda bersama-sama; marhahamaranggi, bersaudara kandung, berabang adik; sianggian, yang lebih muda di antara yang bersaudara; anggia, vokatif dari kata anggi, hai adinda!; anggi ni posoposo, uri, plasenta; anggi juga: kemaluan, juga kata anggi dipakai mengatakan bahwa sesuatu kurang bernilai daripada yang lain (tentang manusia dan benda); anggingku do ho taringot tu parbinotoan, engkau masih adik saya dalam hal pengetahuan; rumah kecil adalah anggi dari rumah yang lebih besar.

Anggia, I. = agia. II. = vokatif dari kata anggi.

Anggiat, semoga, mudah-mudahan, supaya, agar, kiranya, moga-moga; anggiat ditangihon ibana hatangki, kiranya dia mau mendengarkan bicaraku; maranggiat, memakai kata anggiat.

Anggil, cadangan tabung bambu untuk menampung kelebihan tuak dari tabung besar.

Anggir, = panggir.

Anggis, memanjang, perlahan-lahan; manggisanggis, berbicara sambil bernyanyi atau mengaduh sambil menyanyi (tentang datu); manganggis, berteriak, bersuara keluh kesah, mengaduh.

Anggo, I. = ianggo, tentang, mengenai, kalau, perihal, apapun; anggo i do hape, kalau hanya demikian rupanya; anggo na nidokmi, tentang apa yang kau bilang; anggo ahu, lomo do rohangku disi, bagiku, aku suka itu, saya setuju. II. manganggo, mencium; parnianggoan, indera penciuman; sianggo timus, pencium asap, orang yang pergi ke mana-mana mencari makanan yang enak; manggoanggo, suka mencium-cium kesana kemari dan mengemis (tentang pengemis dan anjing).

Anggoni, tenggara, lih agoni.

Anggu, satu pasang, satu set msl ogung; seorang dengan siapa kita gampang sesuai; parangguan = rabanan.

Angguk, ratap, raung, jerit, tangis yang keras; anggukangguk, menangis, raungan, jeritan; mangangguk, mangangguhi, tangis keras dan terus msl karena kena pukul; angguk badar, meraung-raung, menjerit-jerit, manangis keras-keras.

Angguliman, sej kucing liar. Anggun, manganggun, menggoyang, mengayunkan; anggunang-gun, ayun-ayun, buaian; manggunanggun, berayun-ayun, o-leng-aling, bergoyang-goyang.

Anggundea, pisang (dalam bahasa kesurupan: begu siar).

Anggur, anggur; hau anggur, pokok anggur; tuak anggur, mi- numan anggur.

Anggus, manggusanggus, harum.

Angin, I. angin, kurang kencang dibandingkan dengan alogo; paranginan, tempat atau daerah banyak angin; daerah di pegunungan Toba; aloangin, soko guru; hata angin, kabar angin, desas-desus; simaranginangin, seperti angin, berlalu tanpa apa-apa, sesuatu yang tidak ada artinya; marangin sipurpuron, (And) meninggal dunia, mati; manganginangin barita, didengarkan berdasarkan desas-desus. II. ndang anginon, tak terbandingkan. III. tuhas simaranginangin, tuduhan yang tidak beralasan, yang samar-samar, dakwaan palsu.

Angir, bau busuk; angir langit dianggo, diangkatnya hidungnya ke atas, seolah-olah ia mencium langit, yaitu ia angkuh, sombong.

Angit, mangangit, menyirat, merajut jala.

Angka, para, tanda majemuk; angka jabu, rumah-rumah; kata angka ini hanya dipakai untuk memberi tekanan pada majemuknya, biasanya majemuk itu sudah jelas dalam konteks dan tidak perlu dipakai kata angka; angka on, semua ini; angka i, angka an, semua itu; angka na, semua yang; angka dia? mana? angka juga dipakai sebagai penunjuk pengeras sifat, menjadi prefiks di muka kata kerja: angka hitir, bergemetaran (mungkin asal kata: mangka seperti dalam Bahasa Angkola).

Angkadangan, lih hadang.

Angkal, akal, muslihat, kelicikan, penipuan; marangkal, penuh dengan tipu daya; angkalna do i, akal-akalan dia itu, akal bulusnya itu; parangkal, orang penghelat, penokoh, orang licik; angkalangkal, kelicikan, tipu daya; juga: sej kumbang yang nampaknya mati kalau ia dalam bahaya; na angkal, nakal, licik, penuh dengan tipu daya.

Angkar, mangkar, tidak selesai, pertengahan antara tidak masak dan masak; mate mangkar, meninggal di waktu pekerjaannya belum selesai; juga: sebelum anak-anak berkeluarga, sebelum peroleh anak; mangkar dope baro i, bisul itu belum masak; mangkar ulaon, pekerjaan belum siap; gadong na mangkarangkar, ubi yang dipanggang dan yang dipakai sebagai obat; mangkar mata, orang yang kurang lama tidur.

Angkat, mangangkat, melompat, melarikan diri mengenai budak atau pelayan; marangkal jial, beterbangan ke atas mengenai bunga api dan abu; siangkat lombang, sejenis jangkerik; mate mangangkat, (tentang perempuan) meninggal waktu melahirkan; tondi perempuan itu pergi dan meninggalkan anak yang baru lahir itu. Menurut pendapat orang Batak pada zaman dahulu peristiwa ini dianggap jahat, karena tondi perempuan itu tidak bersedia melindungi anaknya itu. Karena itu penguburan perempuan itu tidak dilakukan dengan hormat. Langsung dikuburkan pada tanah di bawah rumah; marniangkat ni hoda, sejauh kuda lompat: aturan perang kuno: kalau kedua belah pihak yang berperang masih famili satu sama lain, mereka tidak boleh memenggal kepala lawan mereka itu dan tidak boleh saling memakan, juga: tidak boleh kampung yang dirampas itu ditahan sebagai miliknya sesudah berdamai. Sebaliknya itu dapat dilakukan kalau mereka tidak berfamili.

Angkil, suara angkil, suara nyanyi; mangangkilhon, = mangoinghon, berceritera sambil menyanyi.

Angkin, nanti, menjelang malam; angkining (an), = angkin;nangkin, nangkining, nangkiningan, tadi, sebelum ini, ba-rusan, baru saja.

Angkip, mangkipangkip, sesak napas, merana hampir mati, tersengal-sengal, (mengenai o-rang yang mau mati).

Angkis, mangangkis, menyayat sedikit-sedikit, mengerat sedikit dari sesuatu.

Angkon, = ingkon, (Angk).

Angkola, I. = angkora, sapaan santun untuk gadis-gadis, wanita muda, saudari.II. daerah di Tapanuli Selatan yang mempunyai logatnya sendiri. Angkor, lih angkora.

Angkora, sapaan yang sopan terhadap anak-anak perempuan, hanya sebagai vocativus.

Angkup, teman, kawan, sekutu, rekan, peserta; angkup ni, serta, selain, daripada itu; udan angkup ni ambolas, hujan serta hujan es (harf hujan rekan hujan es); angkup ni i, selain dari itu, kemudian dari itu, lagi pula; ibana angkuphu manghatai, dialah kawanku berbicara; marangkup, berpasangan, ada penyerta; mangangkupi, menemani, menyertai; ndang angkupan, yang lebih baik tidak dikawani, yang tak berguna dibantu; jagar angkup, seseorang yang dapat diimbangi mengenai kekayaan dan kemuliaan kehormatan; mangangkup seimbang, serupa; angkupangkup, di kedua belah, pada kedua sisi.

Angkur, mangangkur, mengangkat kaki muka ke atas, melompat.

Angkutangkut, sej penyengat.

Angla, lih ahobar.

Angon, sepoi-sepoi; tarangonangon, mengembus dengan perlahan-lahan.

Angor, mangangor, memanaskan, juga: mempengaruhi; diangor api, dipanaskan oleh api, dihangati; masiangoran, saling menghangatkan, saling mempengaruhi, saling menolong.

Angsa, = hangso, angsa.

Angur,harum. Angus, pilek; anguson, terkena pilek.

Ani, manganihon, meregangkan benang; mangani, meregangkan benang sebagai persiapan untuk menenun; anian, alat peregang benang.

Anian, I. tandingan, bandingan; na so ada anian (na): tak ada bandingannya, tidak ada terbanding. II. alat peregang benang, lih ani.

Aning, I. manganing, menunggu (Angk). II. kata untuk meng-hantar pertanyaan: gerangan, bukan? III. aninganingan, kabar angin, desas-desus.

Anit, merdu (tentang suara), pianissimo.

Anjak, hal melompat, melonjak; manganjak, (= enjak), melonjak-lonjak, menari; maranjak, melonjak-lonjak, berlari (tentang kuda); juga: rajin bekerja mendapatkan uang; manganjahi hangoluan, menjajaki kehidupan, mencari nafkah, mencari keuntungan secara rajin.

Anjal, = hanjal, tidak beruntung, tidak berhasil, gagal (msl dalam dagang).

Anjat, sej burung.

Anje, = enjak.

Anjing, anjing.

Anjo, simanjoanjo, sangat mis-kin sampai meminta-minta kare-na kelemahan tubuh.

Anju, manganju, berlaku sabar, bersabar hati, toleran, berlapang hati; sianjuon do hami, bersabarlah atas kami; manganjuanju, selalu bersikap sabar dan toleran; roha na mangaju, sikap bersabar hati, sikap berhati lapang; masianjuanjuan, saling toleran dan memaafkan, sabar satu sama lain.

Annon, juga: annon pe, nanti, nanti saja, nannon, tadi, barusan.

Ansa, I. ansaansaan, teka-teki; lih hansa. II. ansa saoak, sej tanaman kecil yang bisa dimakan sebagai sayur.

Anse, I. Aceh; halak anse, orang Aceh. II. anseanse, sej tumbuhan.

Ansi, mangansi, menipu, berpura-pura, bersikap munafik; pangansi, penipu, orang munafik; ansiansi, pangansion, penipuan, kemunafikan; marpangansi, bersifat pura-pura, munafik, tidak jujur, cenderung untuk menipu; roha na marpangansi, sikap munafik, suka menokoh, berpura-pura.

Ansiat, ansiat ni, seperti, sebagai; (= songon).

Ansim, asin mengenai cita rasa; amsim lahi, (tentang makanan) pas, rasanya sedang, tidak terlalu asin dan juga tidak terlalu hambar.

Ansimansim, I. sej tumbuhan yang sering dipakai untuk makanan ikan agar lebih enak. II. moncong kerbau.

Ansimun, timun, mentimun, godanggodang ansimun, cepat tum-buh seperti mentimun mengenai anak-anak; siansimun, sej eme; andor ansimun, harta yang dengan sendirinya bertambah msl ternak; (uang yang dibungakan disebut andor ni jelok).

Ansisibang, sej kala yang tidak berbisa (kaki seribu), pandai memanjat tetapi tidak berani menurun dan dia tangis sebagai anak kecil; Songon ansisibang, seperti ansisibang dikatakan mengenai anak yang bisa memanjat pohon tetapi tidak berani turun.

Ansising, sej tolong.

Anso, I. mansoanso, berkeliaran, luntang lantung, mengembara kesana kemari, menganggur; anso, = asa, (Angk).

Ansok, keringat ketiak; ansok ni hata, sentilan, gangguan pembicaraan, interrupsi yang mengganggu pembicaraan sehingga tidak pernah dapat diselesaikan.

Ansolotan,keselipan daging antara gigi; lih solot.

Ansosohot, ansosohotan, bersedu.

Ansosoit, sej tanaman yang buahnya bulat dan jadi alat mainan anak-anak.

Ansosoran, ulat yang terdapat dalam bunga yang gigitannya sakit.

Ansoting, sej permainan anak-anak, dengan mencubit kulit tangan atas; maransoting, bermain ansoting.

Ansuan, tongkat yang dibuat dari batang kayu yang keras sebagai pengumpil untuk melambuk tanah. Kira-kira empat orang laki-laki bekerja berdampingan, disetiap tangan sebuah tongkat penggali seperti itu dengan mana mereka mengumpil gumpalan tanah yang besar.

Ansung,ansungansung, takaran bambu yang dipakai tempat cairan dan benda kering, isinya kira-kira satu gim; ansung ni tuak, tabung bambu untuk tuak; ansung ni sira, tabung bambu untuk garam; lih pansung.

Ansur, mangansuri, mengangsur msl upah.

Antahasi, sejenis pohon kayu yang kayunya keras yang menghasilkan balok yang bagus.

Antairir, sej ulat yang bisa di makan, juga: penakut seperti ulat tsb; antairiron, dalam ketakutan, bersifat penakut.

Antajau, (dari unte jau?) sej pohon yang buahnya berbiji-biji kecil, suka dimakan orang setelah dimasak atau mentah-mentah.

Antak, mantak, montok (Angk).

Antal, siantal, abit siantal, kain-kainan buruk.

Antaladan, sej tumbuhan, kaladium dipakai menyediakan tuak.

Antalaktak, = talaktak, nama burung; P.B.: antalaktak, jorbingjorbing, indahan ni mate borngin, malam itu adalah ma-kanan mata (untuk menolak tamu yang datang malam hari).

Antalme, sej ular kecil dan berbisa, yang pura-pura mati dan tiba-tiba menggigit, karena itu juga: kemunafikan, kepura-puraan.

Antalobung, sej rumput, yang berdaun lebar, yang dipakai sebagai makanan ternak; pada manusia menimbulkan rasa gatal dan ruam.

Antan, mangantan, menimbang, menimbang-nimbang di atas tangan, memeriksa beratnya atau nilainya; mangantan roha, menduga, memeriksa perasaan hati; mangantan gogo, memeriksa, mencoba kekuatan; parantanan, takaran, bejana untuk mengukur padi.

Antandongan, cendawan yang dapat dimakan.

Antantu, sej pohon kayu.

Antap, intap, dari dalam, sampai, hingga; ndang marantap unang rohana, tidak membuat dirinya lagi dibujuk sewaktu marah sekali.

Antar, jelas, demikian letaknya sehingga dapat dilihatnya dengan mudah; = andar; mangantarhon, mengiringkan tamu ke alaman pada pesta; juga: mengumumkan, merayakan secara terbuka (msl kemenangan); si antar, kota Siantar; antaran, yang dapat dilihat dari kejauhan.

Antaran, dua potong kayu yang dipasang sewaktu bertenun untuk menahan tenunan.

Antarasa, sej pohon, yang buahnya dipakai sebagai bumbu masakan. Antatadu, sej ulat dari lampusung (kupu-kupu).

Anti, sej pohon kayu, yang daunnya agak asam rasanya dan yang dapat dipergunakan sebagai tambahan pada ikan.

Antian, antian ni aek, hari ke-8 pada penanggalan; antian ni angga, hari ke-22 pada penanggalan.

Antik, mangantik, memukul sesuatu; mangantik hau, memukul-mukul pohon atau kayu untuk mengetahui jenisnya dan mutunya; mangantikkon roha, menguji kekuatan diri sendiri karena pertama kalinya mau membuat sesuatu.

Antimang, sej pohon kayu dalam hutan.

Anting, antinganting, anting-anting.

Antingano, walang sangit yang merusak bunga eme; antinganoon, terserang walang sangit (tentang eme).

Antirbong, jenis sayuran.

Anto, manganto, memperhatikan, menduga, mengerti, menjaga, membayangkan; mangantoi, mengerjakan sesuatu, mencampuri, memperdulikan; mangantoi hata, menarik kata pada dirinya; antoi, anggaplah itu seperti telah dikatakan kepadamu; ndang manganto rohana, ia ti-dak mengerti, tak menarik ha-tinya; antoanto, terkaan, du-gaan, persangkaan.

Antolis, cacian; antolis ni on, tidak ada urusanmu dengan itu, tidak perlu kau peduli. Antong, jadi, kalau begitu, maka, demikian, bahwa sesungguhnya, pula, memang, ayo, mari; antong borhat ma hita, ayo (mari) berangkat kita; kata antong menyimpulkan bicara sebelumnya; antong (dalam jawaban): maka, jadi kalau demikian; antong taida ma, maka, mari kita lihat; juga: ditempatkan di belakang kata sifat untuk memperkuatnya; na uli antong, cantik memang; sebagai pengganti kata antong dikatakan juga tong (ucapan kuat huruf t).

Antu, = tua, bahagia, makmur, sejahtera; marantu, berbahagia, makmur; nunga mago antuna, sudah lenyap kemujurannya.

Antualu, sej burung.

Antuang, sej pohon kayu.

Antu asu, sej anjing serigala.

Antuang, siantuang, sej pohon kayu.

Antuk, pentung, gada yang besar yang dipakai untuk memukul; antukantuk, idem; mangantuk, memukul; mangantukhon, memukulkan; marantuk, bertubruk, berhantam, berperang; masiantuhan, pukul-memukul, saling berpukulan; begu antuk, penyakit menular, msl kolera karena begu berjalan-jalan de- ngan alat pemukul dan memukulorang (semua penyakit berasaldari begu menurut kepercayaanBatak kuno); siantuk na risi, gayung untuk menimba air dari sampan (And).

Antul, muntul, memantul (tentang benda yang elastis msl bola); antul ni roha, sesuatu yang menyebabkan malu.

Antunu, sej pandan yang dipakai sebagai bahan anyaman.

Anturaparon, lih rapar.

Anturbung, sej tumbuhan paku.

Anturge, aek ni anturge, air yang terkumpul dalam tunggul pohon.

Anturmangan, sej pohon cemara yang bergetah banyak.

Antus, mangantusi, mengerti, paham, memaklumi; masiantusan, saling mengerti, saling memahami; ndang haantusan ahu, tak terpahamiku; pangantusion, da-ya paham; antusan, dapat di-pahami.

Anu, sianu, anu, sianu, si Polan yang namanya tidak bisa atau tidak mau disebut; si anu mandok, si anu yang mengatakan.

Aoangaoang, awang-awang, langit, angkasa, udara di atas kita.

Aok, = aek.

Aol, maolaol, bergoyang kian ke mari tetapi satu sisi terikat msl satu balok yang diikat sebelah; lih meoleol.

Aor, maor, tidak tenang, bergerak kian ke mari; maoraor, berkeliaran, selalu berpaling (tentang orang sakit); tidak tenang, ngelitis; juga tentang roh: labil, tidak tetap; lalap maor ho, ngelitis saja kau; sebentar-sebentar memulai dengan sesuatu tetapi tidak bisa menyelesaikannya; mangaor eme, mengacau, menggerayangi padi yang sedang dijemur lih haor, dan paor.

Aos,maos, aus, habis dipakai msl mata uang logam tidak nampak lagi gambarannya; juga dikatakan tentang peralatan, yang sering dan lama dipakai; hata maos, kata-kata klise.

Aot, maotaot, bertualang, mengembara kemana mana, berkeliling-keliling; paraotaotan, hal pertualangan; mangaothon tangan, meraihkan tangan, meraba-raba.

Apa = ama dan damang.

Apala, partikel, nafi yang diperkuat. I. apala (ditempatkan pada awal kalimat) samasekali tidak: seolah-olah; apala donganku ibana: seolah-olah ia temanku, yaitu samasekali tidak demikian; apala huboto, seolah-olah saya tahu, sama sekali saya tidak tahu. II. apala (partikel pengeras) sungguh-sungguh, justru; apala ho do mandok i, justru kaulah yang mengatakan itu; ruma apala na bolon, rumah yang luar biasa besarnya; apala na uli, cantik sekali; habahaba siapala utus, topan sangat dahsyat.

Apas, mangapasi, menganggap remeh, melecehkan, merendahkan; lih epes.

Ape, daun-daun yang tergantung layu pada batangnya; marapean, layu bergantungan pada jumlah besar.

Api, api; hau api, apiapi korek api; api naroko, api neraka; marapi, berapi; dolok na marapi, gunung berapi; kopal api, kapal motor; hureta api, kereta api; parapian, tempatmasak di dapur; na di api, wanita baru bersalin harus dekat api untuk berpeluh; huduk api, memunggungi api, yaitu baru melahirkan anak; tulong api, ular api, yang kepalanya dan ekornya merah warnanya; na so marapidiut, tak padam-padam marah, benci atau beraninya; dipangan api, terbakar, dimakan api; pagalak api, menyalakan api; api na so haintopan, api yang tak terpadamkan; apiapi, sej pohon yang kayunya merah dan dapat dipakai untuk menjadi papan.

Apian, mangapian (di) menginginkan hal seperti orang lain tanpa cemburu; lih hapian.

Apil, mangapil, menghafal, be-lajar; pangapilon, upaya meng-hafal; bilut pangapilon, ruang belajar.

Apir, mapirapir, tertinggal sendirian.

Apiung, sej tembakau.

Apo, mangapoi, mangapoapoi, menegur, mendorong, menyemangati, mengajak supaya rajin, memotivasikan; apoapo, kata penghibur, dorongan, motivasi, teguran; pangapoion, hal menegur, motivasi, animasi; ulos pangapo, hadiah dalam bentuk uang atau tanah yang diberikan oleh parboru kepada adik menantu laki-lakinya karena bersedia mengawini anak puterinya yang sudah janda; ia menikahi janda itu tanpa mahar, seolah-olah ia mewarisinya.

Apol, demikian letaknya sehingga orang harus jatuh di atasnya, letaknya mengganjal, bersifat menghalang; mapol, na apol, terganggu, bersifat menghalang; ndang adong na apol, mulus, tanpa cela mengenai kulit tubuh.

Apor, maporapor, sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan.

Apul, mangapul, menghibur; mangapuli, menghibur orang; apulapul, penghiburan; pangapulon, cara atau upaya penghiburan; siapul, pangapul, peng- hibur.

Apus, hapus, terhapus, basmi; apus ahu, (sumpah biasa) mampus aku, kalau aku.....; apusapus, penghapus, lap, atau apa saja yang dipakai menghapus; mangapusi, menghapus, membersihkan dengan lap; sai apus ma ho songon tangan binurian, kutukan; terkutuklah kau seperti kotoran tangan dibersihkan, persetan kamu; mangapus hoda, hajat syukuran dari satu daerah membasuh dan mengurapi kuda dengan unte pangir (jeruk purut) demi memohon berkat dewata; kuda itu tidak boleh dijual lagi. Biasanya seluruh negeri membawa persembahan yang diikuti dengan pesta jamuan makan.

Ara, mangarahon, mengajak untuk turut bekerja atau pergi ke pesta, lih ara.

Aran, menurun sedikit msl tentang sudut jatuhnya air sungai.

Arang, kayu arang; batu arang, arang; P.B.: suda arang so himpal bosi, arang habis besi belum tertempa, artinya: usaha besar-besaran tetapi tidak ada hasilnya.

Arap, mangarap, menanti-nantikan. lih arop.

Arar, tongkat, kayu penjolok, galah; mangararhon, memakai tongkat untuk menghalau; siarari, galah panjang, tongkat panjang.

Aras, I. maras, merasa kasihan, prihatin, bersedih karena melihat, mendengar tentang kesusahan orang lain. II. tulang punggung dalam bahasa tenung.

Arbab, rebab.

Arbe, marbearbe, bergantung-gantung mengenai benda yang panjang, lih harbe.

Arbis, menyinggung sesuatu, menggerakkan sesuatu; mangarbis, menyinggung tentang; pangarbis, garis singgung.

Ardom, sej penyakit kulit amat gatal, juga demikian disebut orang yang selalu menyusahkan orang yang ditemuinya.

Arga, harga, nilai, mahal, berharga; sadia argana? berapa harganya? arga huting, harga mati yang tak usah ditawar-tawar; lam tu argana, makin mahal; arga hata, bicara itu mahal, konsekwen, konsisten; mangarga, menawar, menaksir harga; mangargai, menawar harga; paargahon, meninggikan harga; argana i, betapa mahal; marnaarga, berbeda mengenai harga; arganan, lebih mahal, lebih baik (sebenarnya argaan) raganan lih kata ini; arga, kira-kira, sekitar (tentang angka dan nilai barang); arga dua, pal daona, sekitar dua kilometer jauhnya; arga dua dua puluh lima taon umurna, umurnya kira-kira (sekitar) dua puluh lima tahun.

Arhar, I. mangarhar, mencari musuh dalam semak-semak. II. pangarhari, ilmu tenung yang mempergunakan telur rebus, penenung lewat telur masak.

Ari, hari, keadaan cuaca, waktu pada hari, waktu pada tahun; arian, pada siang hari; narian, tadi siang; ariari, setiap hari; sadarion, (dari sada ari on) hari ini; nantoari, kemarin; nantoari sada, kemarin dulu; ginjang ari, hari penuh; tingkos ari,matas ari, tengah hari; guling ari, petang; botari, bodari, sore, malam; saonari (dari sada ari on), sekarang, saat ini; hos ni ari, pada tengah hari; siapari, sehari-hari; hangoluon siap ari, nafkah sehari-hari, kehidupan sehari-hari, nafkah setiap hari; harus diingat bahwa satu hari penuh mulai jam 06.00 pagi sampai dengan jam 18.00 sore, tidak dihitung hari tetapi malam; torang ni arina i, keesok harinya; ari raya, hari raya; parsadarian, yang memakan waktu satu hari msl dalan parsadarian, perjalanan sehari; patoluarihon, pada hari ketiga; manipat ari, sehari penuh, sepanjang hari; marholangholang sadari, berselang-selang satu hari; arian dohot borngin, siang dan malam; sadarina i, seharian itu; manjujur ari, meniti, memilih hari; ari logo, musim kering; ari rondo,ari udan, musim hujan; ari ngali, hari dingin; las ari, hari panas; las ni ari, panasnya hari; didadang ari, dipanasi matahari; na ro ari, mau datang guruh; tiur ari, dinihari; mata ni ari, matahari; siulubalang ari, terang harinya; P.B.: masiboan pordana tu langgu ni sasabi, masiboan rohana tu siulubalang ari, biarlah setiap orang sesuai dengan perilakunya, setiap orang adalah lain; ido pangalahona di siulubalang ari, itulah takdirmu di dunia ini; mata ni ari ni pat (tot), mata kaki; ariari ni jolma, usia, umur manusia; sori ni ari, penderitaan, nasib malang; ndang sadihari (dari: ndang sadia ari), tak sempat; sadihari (dari sadia ari), kapan ? mangan ari na pitu : terkena hari ketujuh, yakni satu dari tiap tujuh hari, adalah hari buruk, hendaknya jangan dimulai hal penting hari itu; napinangan ni ari, termakan hari, naas, sial; bona ni ari, marga yang dari dulukala merupakan asal bagi nenek perempuan kita, pantas dihormati; boru sadari, cacian: perempuan murahan, gadis yang gampang diperoleh; pangariarion, merasa sakit kalau kencing; mangarihon, menginginkan orang lain susah; dua anak na huarihon di hasiangan on, saya dikaruniai dua orang anak; holan sinamothi na huharihon, hanya hartakulah yang kupakai; ariari ni tondi, silih roh, korban kepada roh sendiri (ariari, nasib); marsiariari ni tondina be, mereka mohon penyelamatan roh masing-masing.

Arimbos, = alimos, sesuatu yang hanya samar-samar kelihatan atau sayup-sayup kedengaran; arimbos hubege, saya dengar selentingan (kabar burung), secara tidak langsung. Arimo, harimau buluh, macan loreng.

Aring, jaring untuk penangkap ursa.

Ariparip, sej kelelawar.

Arir, mangarirhon, menaburkan, menghamburkan; mangarirhon ha-tana, menguraikan, memaparkansegala macam dengan kata-kata; mangariri, menimba, menyendok air.

Arirang, bunga enau jantan; pada pohon enau di tempat ini dibuat irisan untuk mendapatkan tuak.

Aris, agak mirip, hampir serupa, menyerupai.

Arit, mangarit, mengukir, mengerat dengan pisau, meruncingi.

Aritia, lih artia.

Aritonang, nama daerah tepi Danau Toba.

Arnuarne, tiruan bunyi suling.

Aro, nama sej ikan laut.

Arop, mangarop, mengharap; arop ni roha, harapan, pengha-rapan; pangaropan, penghadangan; lih arap.

Arpas, marpasarpas, menggelepar-gelepar, menggeragau (burung yang disembelih).

Arpe, mangarpe, melingkar; (lih harpe).

Arsak, arsak ni roha, kesedihan hati, kemurungan hati; marsak, bersedih hati, berduka, murung; umumnya bersama kata roha, karena mengungkapkan perasaan; marsak rohangku, sedih hatiku; mangarsakhon, merasa sedih tentang, menyusahkan; mangarsahi, membuat bersedih hati, menyusahi; paarsakarsak, menyusahkan; diarsak na mate, diarsak na mangolu, yang mati bikin susah, yang hidup pun bikin susah; mate marsak, meninggal karena bersedih hati.

Arsam, I.resam, sejenis tumbuhan paku. II. siarsamarsam, dirusakkan, sampah yang tidak berguna.

Arse, daerah di Angkola.

Arsik, marsik, kering, kehabisan air, (tentang sungai, anak sungai); mangarsik, mengeringkan; siarsik ngarngar, sej racun yang bekerjanya lambat dan mengakibatkan penyakit yang sulit disembuhkan.

Arta, harta benda, milik; mararta, mempunyai harta; na arta, mahal, penuh nilai, berharga = arga.

Arti, arti ni mata ni ari, sinar matahari; arti ni bagas, cahaya matahari yang masuk melalui lobang dinding rumah ke dalam kamar. II. mangarti, memahami, mengerti.

Artia, hari pertama pada penanggalan.

Aru, sej pohon yang sangat rindang.

Aruaru, kerongkongan (jambar peniup serunai)

Aruk, mangaruk, menancap; mangarukhon, menancapkan, meng-hujamkan.

Arum, siarum sej sayur sama rupanya dengan bayam; maraek ni siarum, terus-menerus berair (tentang luka).

Arumas, sabut dalam daging dan di buah-buahan; juga: di dalam kayu, serpih kayu.

Arun, demam, malaria; marun, arunon, mendapat demam; arun hatoban, demam yang kumat pada malam hari saja.

Arung, alang-alang.

Arur, ende arur, sej nyanyian percintaan, puisi yang bersifat jawab-menjawab antara pemuda-pemudi; arur ni roha, dugaan, apa yang diduga; mangarur, menduga, menaruh pengertian pada seseorang.

Arus, I. mangarus, memperbanyak air susu dengan diet pada seorang wanita. II. mangarus rupa, menerka, mencoba menanda siapa orang ini.

Arut, I. mangarut, mencuri, mencopet, membongkar. II. mangarut, mengurut, memijat (Angk). III. partalitali haen niarutna, orang yang terang-terangan membawa barang curian di atas kepalanya; pencuri terang-terangan.

Asa, I. maka, jadi, baru (membuat kesimpulan dan menyimpulkan); di si pe asa, di situlah baru; dung pe asa, baru sesudah itu msl dung pe ro ho, asa alusanku ho, baru sesudah kau datang, kujawab; ndang pola leleng asa mardenggan nasida, tak berapa lama, maka mereka berdamai; asa i do hape alana, maka rupanya itulah sebabnya. II. agar, supaya, sehingga (menunjuk niat); asa unang, supaya jangan; asa anggiat, agar supaya; asa tung, agar kiranya, supaya mungkin. III. dari pada (dalam perban-dingan). IV. mangasahon,di-pangasahon, menganggarkan, mengharapkan akan, percaya; bisukna i dipangasahon, kelicikannya yang dianggarkan. V. mangasaasa, bermulut besar, menakut-nakuti orang dengan omongan, menantang berkelahi dengan omongan besar (mengenai orang yang mau membuat musuhnya takut). VI. mangasa gogo, (mungkin dari marnasagogo) membuat sesuatu dengan sekuat tenaga.

Asaasa, sej ikan laut kecil yang dikeringkan.

Asal, I. asal, asalkan saja; asalma hipas iba, asal awak sehatlah. II. bahan dasar, sumber; abit do asal ni harotas, kayulah bahan dasar (asal) kertas.

Asam, nilai, harga, berharga; mangasam, menaksir harga, menilai; na so marasam, tidak berharga, tak bernilai; ndang tarasam, tak ternilai, harga yang tidak dapat ditaksir.

Asang, mangasangasanghon = mangasahon; diasanghon gogona, menganggarkan tenaga, dia percaya atas tenaganya, mengandalkan.

Asap, I. mangasapi, menghasut, mengajak, menantang. II. mangasap, membakar kemenyan; mangasap daupa, mendoakan kemenyan. Asar, sarang burung, petiduran binatang; marasar, bersarang; mangasar, beranak (tentang ternak); asar ni poso-poso, rahim, kandungan ibu; P.B.: pulik asar ni lali, pulik asa leangleang, pulik na sinali, pulik na nilehon, lain sarang elang, lain sarang walet, lain hutang, lain pemberian.

Ase, mangase, membuat persembahan di ladang, agar tanam-tanaman di ladang bertumbuh dengan baik; pangaseon, tempat persembahan, tempat atau panggung untuk meletakkan persembahan.

Asi, I. kasihan, menaruh belas kasihan, sayang, rahmat; asi ma roham, kasihanilah; asi ma roha ni Debata, semoga Allah berbelaskasihan (ucapan tetap dan saleh dari orang yang beragama); asi ni roha, belas kasihan, pengasihan, rahmat; marasi ni roha, marroha asi, berbelas kasihan; asiasi, anugerah, derma, sedekah; mangasii, mengasihani; paasiasi, menyayang-nyayang; hasian, (dari na niasian), kekasih; anak hasian, anak tersayang; manghasiani, diparhasian, menganakmaskan; parasirohaon, sikap pengasihan, hal berbelas kasih; paasiasi ugasan, menyayang-nyayang benda (msl kenang-kenangan); huasi, rahmat, karunia; (lih huasi). II. = suhi; mangasi, membuat bersiku (kayu); na pinarasiasi, yang dibuat bersiku, tidak bulat. III. asiasi, dadu, alat main yang menguntungkan; asiasi tinimpus, sej sumpah (lih gana).

Asing, asing, lain, berlainan, berbeda (sian, daripada); umasing = asing; asingasing be, masing-masing berlainan; paasing, membuat lain; dia asingna, apa perbedaanya; na asing, na muba, yang berlainan, yang berubah; siasingasing, sesuatu yang disembunyikan, dirahasiakan; songon na asing rohana, ia mulai bersikap lain, agak gusar, agak lain jalan pikirannya; halak na asing, orang asing, pendatang, orang lain.

Asobe, tasbih, rosario.

Asok, perlahan-lahan, hati-hati (Angk).

Asom, asam; masom, masam; mangasomi, memberi asam; na niasoman, yang diasami; asomasom, asam (wajah) melihat marah; songon na mida asom, bergembira, bersuka hati (karena keluar air liur dari mulutnya); songon na pinoroan asom, bersusah hati, bersedih (seperti terhadap siapa asam diperas).

Asta, I. panjangnya lengan bawah, hasta, satu elo; mangastaasta, mengukur dengan elo; kemudian: menghina, merendahkan orang lain. II. asta, menyatakan keheranan: astaga!

Astu, mangastui, = mangantusi; astuan, makna, arti; marastuan, mempunyai arti (yang da-lam).

Asu, anjing, asu (kasar, sering kata mencaci); anak ni asu, boru ni asu, anak jahanam (sebagai vokatif); paasuasu, maki-makian dengan kata asu.

Asung, mangasungi, mangasunghon, menuduh, mencaci, memfitnah; pangasungi, pengumpat, pencaci, pemfitnah, orang yang suka bergunjing.

Asup, mangasupi, mengancam, menyindir, mengumpat, mengutuk; asupasup, ancaman dengan kata-kata.

Ata, mangata, makan daging mentah, yang hanya dipanggang sebentar (dari tata).

Atal, maratalatal marutulutul = manggalang.

Atap, bagian bawah periuk.

Atas, = ginjang; di atas, di atas; di atas ni, di atas dari; tu atas, ke atas; tu atas ni, ke atas dari; matas ari, tengah hari (harf matahari berada di atas); di atas ni ari Minggu, lewat hari minggu; si Atasbarita, gunung di Silindung; mangatasi, mengatasi, melebihi; mardiatasditoru, lengkap atas bawah (pakaian), punya harta dirumah, punya ternak di kandang (bawah rumah), yakni kaya.

Ate, ditambahkan pada pertanyaan: bukan? atehe = ate; juga: dikatakan tale = atehe ale; ate, juga: dipakai dalam jawaban dan berarti: anda lihat, itulah dia.

Ateate, hati, dalam psychologi Batak pusat penginderaan dan perasaan; karena itu sering sinonim dengan roha; parateatean, uluhati; mohop ateate, marah, panas hati; lambok ateate, senang, lemah lembut; hansit ateate, sakit hati, bersedih hati; metmet pe ateate ni rongit, ummetmet dope ateatengku, kecil hatinya nyamuk, lebih kecil lagi hatiku, murung sekali; mauliate, terimah kasih, merasa enak; mauliate rohangku, terimakasih; hamauliateon, rasa, ucapan terimakasih; parateate, pemarah, penaik darah, mudah tersinggung; atena, (=rohana),terserah dia; marateatehon, memperhatikan, menyimak; mangate, berani; simarateate, nama sej tumbuhan yang daunnya berbentuk hati.

Atehe, lih ate.

Atek, = atik.

Atena, lih. ateate.

Atik, mana tahu, mungkin, barangkali, entah, kalau-kalau, (juga: atek, aik, aek); atik boha, siapa tahu, barangkali; atik tung sura, kalau-kalau, boleh jadi; atik sering dihubungkan dengan kata tung (mungkin); atik tung mate ahu, kalau-kalau aku mati; atik pe, walaupun, sekalipun.

Atim, mangatim, meminjam, mendapat, beroleh, menikmati; mangatim di sangap ni raja do na sinuruna, utusan (wakil raja) mendapat kehormatan karena wibawa raja yang menyuruh dia, menikmati wibawa raja; pangatiman, seseorang yang menguntungkan orang lain karena mendapat dukungan dari dia.

Atup, I. mangatup, berani menghadapi seseorang; paatupatup, seimbang (kekuasaan dan kekuatan msl dua kerajaan). II. mangatupi, menyiapkan, mengatuk sekapur sirih, meramu sirih; sangatup, sebanyak dapat dimasukkan ke dalam mulut, sekapur sirih. Atur, atur, teratur; mangatur, mengatur; mangaturhon, memerintahkan, mengaturkan; maratur, teratur, rapi; paratur, keteraturan; aturan, aturan.

Au, = ahu; mangauhon, mengambil, merampas.

Auang, (= marauang), meraung mengenai anjing.

Auga, kuk kerbau; saauga, sepasang kuk; P.B.: ndang tarulahon sada halak dua auga dibagasan sansogot, tak mungkin satu orang menangani dua kuk kerbau dalam satu pagi, tidak bisa diharapkan dari orang mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin.

Aum, suap (Angk); sangaum, sesuap.

Aun, mangaun, mengayun; parsiaunan, ayunan, jingkatan.

Aung, maungaung, memanggil-manggil.

Aup, maup, hanyut terbawa oleh aliran air; mate maup, mati hanyut, mati tenggelam; mangaupi, membuang ke dalam air; menghanyutkan; aupaup, sampah, kotoran yang terbawa oleh aliran air; aupaup ni Toba, cacian, sampah Toba, yang tidak bisa lagi dipakai disana.

Aur, maraur, dalam keadaan memanjang.

Aus, mangaus, piutang orang lain tentang mana diketahui, diam-diam diambil dengan keras; menipu, menyamun.

Aut, sekiranya, seandainya, andaikata, dalam kalimat bersyarat tetapi tidak dipenuhi; aut na tarbahen au, andaikata aku bisa (tetapi saya tidak bisa); juga dalam kalimat harapan: aut ahu ma nian raja, andaikata aku raja; aut ni, = aut; aut unang, seandainya tidak.

Ayat, ayat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda, sumbangsih Blog saya...