SAMBUTAN

Selamat datang di
http://460033.blogspot.com
SARANA INTERAKTIF BERBAGI! http://460033.blogspot.com sangat mengharap sumbangan berbagai artikel dari para Pembaca yang budiman. Kesempurnaan hanyalah milik-Nya makadariitu http://460033.blogspot.com sangat mengharap kritik dan saran dari Pembaca. Rachmat W. P.

Senin, 13 Desember 2010

Gulai Siput Kuantan Versi Tutut

Gulai Siput Kuantan Versi Tutut

Minggu yang lalu, istri saya menemukan siput sawah (dalam bahasa Sunda dinamakan tutut) di salah satu pasar tradisional di Jawa Barat. Mirip sekali dengan siput sawah di Kuantan (dalam bahasa Melayu Kuantan di namakan cipuik). Tutut asli Jawa Barat ini berukuran sedikit lebih besar dibandingkan cipuik asal Kuantan Singingi. Tapi bentuk dan warna cangkangnya sama persis. Oleh istri saya, tutut diolah menjadi (Gulai Siput Kuantan), gulai cipuik versi tutut. Rasanya gulai tutut ini sama dengan gulai cipuik. Lumayan untuk mengobati kangen.
Kemudian, saya tertarik untuk mencari informasi tutut dengan blogwalking ke blog tetangga. Saya menemukan tulisan ini.

BERNOSTALGIA DENGAN MENIKMATI TUTUT SURUDUT

Tutut adalah jenis keong sawah yang bagi para petani termasuk salah satu hama perusak tanaman. Di balik itu, ternyata Tutut adalah makanan dengan kandungan gizi tinggi. Apabila diolah dan direbus dengan baik, akan menjadi menu makanan pelepas rindu akan masa kecil dulu.
Di Sukabumi Jawa Barat tepatnya di lokasi Wisata Kuliner Toserba Selamat Jl. Martadinata, kota Sukabumi, terdapat menu makanan bernama Tutut Surudut, yaitu makanan dengan bahan utamanya berupa rebusan Tutut. Sedangkan serudut adalah cara memakannya yang di serudut atau di sedot, sehingga warungnya di kenal dengan nama “Warung Tutut Serudut”. Saat nyerudut, sekaligus akan menghisap bumbu-bumbu yang menyerap dalam cangkang tutut sehingga cita rasanya tidak ada yang tertinggal.
Namun menu tersebut ternyata merupakan menu primadona hingga setiap harinya dipadati penikmat terutama para orangtua.

Menurut para penikmatnya, tutut adalah makanan nostalgia, karena tutut hanya dimakan ketika masih kecil dulu dan saat ini agak sulit mencari makanan yang berbahan tutut. Makanan yang di nikmatinya sekarang adalah masakan dengan racikan bumbu lengkap hingga menjadikan tutut sebagai menu yang nikmat dan gurih.
Para penikmat tutut yang kebanyakan orangtua ini biasanya mengajak anak-anaknya untuk turut menikmati tutut. Apalagi, anak-anak masih terasa asing dengan cara makannnya yang terlihat ribet sehingga perlu bantuan tusuk gigi agar daging tututnya gampang disantap.
Menurut Lina, (pedagang makanan tutut,) setiap hari rata-rata mampu menghabiskan sekitar 100 kg tutut rebus. Hanya dengan Rp.6.000 perporsi, Tutut siap mengantarkan anda mengenang kembali masa kanak-kanak saat sering mencari tutut di sawah.


Tutut Surudut ini pernah diliput oleh ANTV, berikut ini videonya dari vivanews.com



http://www.sungaikuantan.com/2010/11/tutut.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda, sumbangsih Blog saya...