Babi dalam Budaya |
Ditulis oleh Lase, Ferdinando |
Sabtu, 16 Mei 2009 03:49 |
Hal ini nampak ketika babi dijadikan sebagai alat untuk menyatakan perdamaian antar kelompok orang yang saling berseturu. Tidak hanya itu saja, babi pun dipergunakan sebagai mas kawin, sebagai alat pemersatu atau keakraban antar suku, sebagai alat pembayaran denda apabila telah terjadi pelanggaran adat, pengakuan status sosial, hingga assesiories. Bagian-bagian tubuh babi seperti taring dipergunakan sebagai assesories yang umumnya dipergunakan oleh kaum pria yang dahulu diyakini memiliki kekuatan magis. Minyak babi dipergunakan sebagai minyak rambut atau penghias wajah. Usus babi yang diikatkan pada pangkal lengan menggambarkan kejantanan. Sedangkan tulang babi biasanya dipergunakan sebagai alat penghalus alat-alat pertanian. Oleh sebab itu, bagi masyarakat pegunungan tengah babi merupakan harta yang tak ternilai harganya. Kasus pencurian seekor babi dapat menimbulkan perang antar suku. Jadi… jangan main-main dengan babi, bisa repot urusannya. (photo by Rudy Rapang) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda, sumbangsih Blog saya...